Selasa, 18 Desember 2018

Berangkat Mondok Part 2

nenganikblogspot.com

Perjalanan dari rumah ke pondok pesantren memakan waktu sekitar 3 jam. Bapak dan ibu mengantarkanku dengan naik kendaraan umum. Kami berangkat setengah 6 pagi tadi. Bapak dan ibuku bertekad mengantarkanku ke pondok pagi-pagi
seperti ini karena nanti bapak bilang kepadaku akan mengajak keliling pesantren dan sekolah yang akan aku tempati nanti.  Beberapa jam telah berlalu dan allhamdulillah kami sampai di kota santri. Sambil menggendong adikku bapak bergegas turun dari angkutan umum dilanjutkan diriku dan ibukuku.  
Hampir jam 8.00 pagi kami sampai di jalan menuju pesantren. Ini kali kedua diriku datang ke kota santri ini. Beberpa minggu lalu aku dan bapak datang ke sini untuk mendaftar serta mengikuti ujian di sekolah dan pondok. Saat pertama bapak berbicang denganku tentang sekolahku nanti dan pesantrenku aku mulai antusias untuk bisa melihat kota santri ini. Bapak mengatakan padaku dulu beliau alumni pondok disini. Yang sekarang akan aku tempati. Aku mulai berjalan ke arah pesantren yang akan aku tempati untuk menuntut ilmu. 
Adikku yang masih terlihat mengantuk akhirnya minta berjalan sendiri. Aku membawa tas gendong satu berwarna hitam yang berisi baju-bajuku dan satu tas tenteng yang berisi peralatanku. Dan ibuku membawa satu tas tenteng yang di selipkan di lengannya dan satu kardus yang dibawa ayah setelah adikku turun. Barang yang kami bawa ini ada sebagian untuk oleh-oleh yang akan bapak dan ibu berikan ke rumah ndalem ( rumah pak Yai dan bu Nyai) . Akhirnya sampailah kami ke rumah ndalem, terlebih dahulu sowan ke ndalem sebelum masuk ke pesantren. Aku mengikuti langkah kaki bapak dan ibuku menggendong adikku.
“ Assalamualaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh” suara bapak
dari dalam rumah terdengar ada yang menjawab “ Waalaikum Salam Warohmatullahi Wabarokatuh”
Ada sesosok wanita yang mendekati pintu dan menyuruh kami untuk segera masuk dan duduk di karpet yang berwarna merah dengan corak bunga bunga di pinggirnya.
Tanpa bertanya mau ketemu siapa ?  mbak-mbak itu berbicara sopan dengan kami ditunggu sebentar ya pak buu , pak Yai lagi ada tamu di teras belakang.
Bapak segera menganggukkan kepala dan berkata iya mbk.
Salamke sama pak Yai aku Abimanyu dari Pati.
Nggih pak nanti aku sampaikan.
Setelah bebrapa menit bapak dan ibu sudah di hampiri oleh pak Yai. “Assalamualaikum pak Abi”.....
Segera bapak menjawab salam beliau “ Waalaikum Salam”
Sehat Yai? Kata bapak.
Allhamdulillah sehat  pak Abi.
Ini putrinya yang mau di pondokkan  pak?
Nggih pak Yai, ini putriku dan yang kecil itu putraku Yai..... kata bapak sambil menunjuk adikku yang lagi selenderan di pangkuan ibu. Nampaknya adikku capek. Usia adikku baru 4 th sekarang.
Sambil menangkupkan tangan pertanda salaman aku memperkenalkan diri  “ aku Fatima pak Yai”
Dan ibuku juga ikut menambahi anaknya agak malu-malu pak kurang pemberani. Setelah beberapa menit ada Bu Nyai datang dan bersalaman dengan ibuku serta aku. “monggo diminunum tehnya buk, pak .
Sudah melihat pondok putrimu nduk? Kata Bu nyai.
Sudah buk tapi belum sampai lantai dua.hehhe jawabku
Nanti biar di antarkan mbk zajil keliling pondok putri nduk “kata Bu Nyai”
Biar bapak dan ibumu istirahat nduk serta adikmu yang capek perjalanan. “Sambung pak Yai”
Aku hanya tersenyum. Tiba –tiba saja adikku rewel mengajak keluar. Karena tidak enak membuat rame ibuku pamit ke luar sebentar. Dan aku bersama bapak persis disamping bapak. Sambil menikmati teh hangat yang diberikan mbk zajil aku mulai meluruskan tekadku akan bersungguh-sungguh belajar di sini. Aku bisa menjadi pemberani. Aku tidak ingin perjuangan bapak dan ibu mengantarkanku ke sini menjadi sia-sia. Mulailah aku bergegas ke pondok putri dan barang-barangku dibawa oleh mbk zajil dan mbk qori. Ibuku masih merayu adikku untuk tidak merengek lagi. Dan bapak sedang berbincang dengan pak Yai di ruang itu tadi.
Mbk fatim berani sendiri ? nanti ibu menyusulmu ya nak, biar adikmu ngak rewel dulu “ kata ibuku yang sedang menggendong adikku” aku mengangguk mantap.

Bersambung


Bagaimana kawan-kawan mau mondok bersamaku?
Nanti aku kasih tau apa saja yang aku dapatkan di kota santri ini....hehehe


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi Harus Bagaimana