HADIS MAUDHU’
Disususn Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Ulumul Hadits
Dosen Pengampu : H. Ade Yusuf Mujjadid , M.Ag.
FAKULTAS
SYARI’AH
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2012
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Al-quran sebagai sumber hukum islam yang pokok banyak yang
mengandung ayat-ayat yang bersifat mujmal, mutlak, dan `am. Oleh karenanya
kehadiranhadis berfungsi untuk “tabyin wa taudhih” terhadap aya-ayat tersebut.
Tanpa kehadiran hadis umat islam tidak mampu menangkap dan merealisasikan
hukum-hukum yang terkandung di dalam Al-quran secara mendalam. Ini menunjukan
hadis menduduki posisi yang sangat penting dalam literatur sumber hukum ekonomi
islam.
Sesungguhnya hadis mempunyai fungsi dan kedudukannya pun
begitu besar, namun hadis tidak seperti Al-quran yang secara resmi telah
ditulis pada zaman nabi dan dibukukan padda zaman khalifah Abu Bakar
As-Shiddiq. Hadis baru ditulis da dibukukan pada masa kekhalifahan Umar bin
`Abd Al-Aziz(abad ke 2 H) melalui perintahnya kepada gubernur Abu Bakar
Muhammad bi Amr Hazm dan bahkan kepada
tabi`in wanita `Amran binti `Abd Al-Rahman.
Kesenjangan waktu antara sepeninggal Rasulullah SAW . dengan waktu pembukuan hadis (hampir 1 abad) merupakan
kesempatan yang baik bagi orang-orang
atau kelompok tertentu untuk memulai
aksinya membuat dan mengatakan sesuatu yang kemudian dinisbatkan kepada Rasullah SAW. Dengan alasan yang
dibuat-buat. Penisbatan sesuatu kepada
Rasulullah SAW.seperti inilah yang selanjutnya dikenal dengan hadis palsu atau hadis maudlu`.
B.Rumusan
Masalah
1.Apa
pengertian hadis maudlu` ?
2.Apa
tanda-tanda dari hadis maudlu` ?
3.Apa
motivasi munculnya hadis maudlu` ?
4.Bagaimana
pendapat ulama tentang kehujjahan hadis maudlu` ?
5.Apa
contoh dari hadis maudlu`?
C. Manfaat
Dan Tujuan
Dalam penulisan
makalah ini, penulis mempunyai tujuan untuk melengkapi salah satu tugas dari
Bapak Dosen, dalam rangka mencapai
manfaat penulisan dengan manfaat agar menambah pengetahuan dan wawasan penulis,
melatih diri dalam hal pembuatan makalah, dan untuk membangun kepribadian yang
baik dengan menulis.
BAB II
PEMBAHASAN
I.
Pengertian hadis maudlu`
Secara
etimologis kata maudlu` ialah kata isim maf`ul dari kata wadha`a yang berarti al-isqath (menggugurkan),al-tark (meninggalkan), al-iftira` wa al-ikhtilaq
(mengada-ada atau membuat-buat).
Muhammad `Ajjaj
al-khatibmendefinisikan hadis maudlu` dengan hadis yang dinisbahkan (disandarkan)
kepada Rasululluah SAW,yang sifatnya dibuat-buat atau di ada-adakan,karena
Rasulullah sendiri tidak mengatakannya
,memperbuat, maupun menetapkannya.[1]
Sementara
itu, Mahmud al-tahhan mendefinisikannya sebagai
kebohongan yang diciptakan dan di perbuat serta disandarkan kepada
Rasulullah SAW.
Berdasarkan
beberapa definisi diatas, yang dimaksud dengan hadis maudlu` adalah hadis yang
sengaja dibuat-buat dan diciptakan oleh seseorang, kemudian dia mengatasnamakan
hadis tersebut dengan nama Rasulullah SAW.
II.
Tanda-tanda hadis maudlu`
Hadis maudlu` dapat diketahui melalui
beberapa tanda atau ciri baik dari segi sanad maupun matannya.[2]
a.Tanda
atau ciri yang terdapat pada sanad ada 3 yaitu :
1.)Bila sebuah
hadis terdapat periwayat yang di kenal sebagai
seorang pembohong tanpa ada orang tsiqah mau mengambil hadis darinya.
2.)Pemalsu hadis
mengaku sendiri.
3.)Terdapat indikasi yang menunjukkan bahwa seorang periwayat
adalah pembohong.
b.Tanda atau ciri yang terdapat pada matan ada 7
yaitu :
1.)Kelemahan
lafaz yang terdapat dalam matan. Artinya, orang yang mengetahui betul
makna ungkapan bahasa arab ketika menjumpai kata tertentu maka akan mengatakan
bahwa kalimat semacam itu mustahil keluar dari orang fasih.
2.)Kelemahan kandungan Hadist. Artinya, kandungan
Hadis bertentangan temuan Rasional, tanpa ada kemungkinan takwil.
3.)Bertentangan
dengan Nas Al-Qur’an atau Hadis Mutawatir.
4.) Hadis yang menggambarkan bahwa para sahabat
sepakatmenyembunyikan ajaran Nabi.
5.)Hadis yang isinya bertentangan dengan bukti-bukti
sejarah.
6.) Hadis yang isinya sesuai dengan pendapat Mazhab
Periwayatnya, sedangkan periwayat tersebut dikenal sangat fanatik terhadap mazhabnya
itu.
7.)Hadis yang mengandung informasi tentang pahala
yang amat berlebihan atas perbuatan yang kecil atau siksa yang amat berlebihan
pula atas dosa yang kecil.
III.Motifasi
Munculnya Hadis Maudlu’
Motifasi atau
sebab-sebab munculnya Hadis Maudlu’ ada 3 yaitu :
a.)
Pertentangan Politik
Telah diketahui bahw sebelum munculnya
berbagai aliran dalam Islam, persoalan yang pertama kali muncul adalah
perbuatan kekuasaan. Seperti terbunuhnya Usman bin Affan, Ali bin Abu Thalib
adalah akibat dari perebutan kekuasaan. Perang Jamal di masa Ali ra memegang
jabatan Khalifah juga tidak lepas dari persoalan politik. Untuk pembelaan
eksitensi masing-masing kelompok yang berebut kekuasaan ternyata diperlukan
pemalsuan Hadist.
b.)
Perbedaan Mazhab
Seperti halnya
politik yang dapat menyulut peminat pemalsuan hadist, pertikaian pendapat mazhab kalam dan fiqh juga sama.
c.)
Cinta kebaikan
serta bodoh agama
Ada
ulama’ yang membolehkan “rekayasa” hadits untuk menganjurkan orang mengamalkan
beberapa fadhilah dan anjuran ibadah serta melarang maksiat , tetapi tidak
sampai menghalalkan yang haram atau mengharamkan yang halal .
IV.Pendapat
ulama’ tentang kehujjahan hadits maudlu `
Berikut ini akan di kemukakan pendapat para ulama’
,yakni:
a.) Menurut
Ahmad Amin, bahwa hadits maudlu’ telah terjadi pada masa rasulullah SAW masih
hidup. Alasan yang dijadikan argumentasi adalah sabda Rasulullah SAW:
فمن كذب علي
متعمدا فليتوء مقعده من النار
Artinya:“Bagi siapa yang secara sengaja berdusta
kepadaKu, maka hendaknya dia mengambil
tempat dineraka.”
Menurutnya,dengan dikeluarkannya sabda tersebut,
Rasulullah SAW mengira telah ada pihak-pihak yang ingin berbuat bohong kepada dirinya.
Karena itu, hadits tersebut merupakan respon terhadap fenomena saat itu, yang
menggambarkan bahwa pada zaman Rasulullah SAW telah terjadi pemalsuan hadits.
Ahmad Amin memaparkan bahwa semenjak islam melakukan penaklukan ke
berbagai daerah islam mulai meluas ke berbagai daerah dan mereka
berbondong-bondong masuk islam, maka sebenarnya dari situ potensi melakukan
pemalsuan hadits muncul.
b.)Shalah Al-Din Al-Dlabi mengatakan bahwa pemalsuan
hadits berkenaan dengan masalah keduniaan tlah terjadi pada masa Rasulullah SAW
. alasan dia adalah hadits riwayat al-thahawi
(W.321 H/ 9033M)dan At-Thabrani
(W.360 H/ 971 M). Dalam kedua hadits tersebut dinyatakan bahwa pada masa
nabi, orang itu mengaku telah diberi wewenang nabi untuk menyelesaikan suatu
masalah di suatu kelompok masyarakat di sekatar Madinah. Kemudain seseorang itu
melamar seorang gadis dari masyarakat tersebut, tapi lamaran tersebut ditolak.
Masyarakat tersebut lalu mengirim utusan kepada nabi untuk konfirmasi. Ternyata
nabi tidak pernah menyuruh seseorang yang mengatasnamakan beliau. Nabi lalu
menyuruh sahabatnya untuk membunuh orang yang berbohong, seraya berpesan, apabila ternyata orang yang bersangkutan
telah meninggal dunia maka jasad orang itu dibakar. Kedua hadits ini sanadnya
lemah (dhaif). Karena itu tidak dapat dijadikan dalil.
c.) Menurut
Jumhur al-Muhadtisin bahwa pemalsuan hadits itu terjadi pada masa kekhalifahan
Ali bin abi thalib. Mereka beralasan bahwa keadaan hadits sejak zaman nabi hingga sebelum terjadinya
pertentangan antara Ali bin abi thalib dengan mu’awiyah bin abi sofyan (w. 60
H/ 680 m) masih terhindar dari pemalsuan. Zaman nabi jelas tidak mungkin
terjadi pemalsuan hadits. Sedangkan pada masa kekhalifahan Abu bakar
al-Shiddiq, Umar bin khattab, dan Usman bin affan juga belum terjadi prmalsuan
hadits. Pada masa khalifah Ali bin abi thalib telah terjadi perpecahan politik
antara golongan Ali dan pendukung mu’awiyah. Upaya ishlah melalui tahkim tidak
mampu meleraikan pertentangan mereka, bahkan semakin menambah ruwetnya masalah
dengan keluarnya sebagian pengikut Ali (khawarij) dengan membentuk kelompok tersendiri
. golongan ini tidak hanya memusuhi Ali dan pengikutnya tapi juga melawan
mu’awiyah dan pengikutnya. Masing-masing golongan berusaha saling mengalahkan
dan mempengaruhi orang yang tidak berada dalam perpecahan. Salah satu cara yang
mereka tempuh adalah dengan membuat hadits palsu. Dalam sejarah dikatakan bahwa
yang pertama-tama membuat hadits palsu adalah golongan syi’ah dan yang paling
banyak adalah
dari
golongan syi’ah Rafidhah.
V.Berikut
ini adalah beberapa contoh hadits maudlu’ :
a.) Contoh
hadits palsu yang dibuat oleh kaum syi’ah.
يا عليان الله غفر لك ولذريتك ولوالديك ولاءهلك ولشعتك ولمحبى شيعتك
Artinya:”Wahai Ali,
sesungguhnya Allah SWT telah mengampunimu, keturunanmu, kedua orang tuamu,
keluargamu (golongan) syi’ahmu dan orang yang mencintai (golongan) syi’ahmu”.
b.) Contoh
hadits palsu yang dibuat oleh golongan
mu’awiyah
الاءمناء
ثلاثةأتا
وجبريل ومعاوية انت مني يامعاوية وانامن
Artinya:“Tiga golongan
yang dapat dipercaya, yaitu saya (rasul) , Jibril, dan Mu’awiyah. Kamu termasuk
golonganku dan aku bagian dari kamu.”
c.)
Contoh hadits
palsu yang dibuat oleh golongan zindiq.
النظر ءالى الوجه الجميل
صدقة
Artinya:“Melihat wajah cantik termasuk ibadah.”[3]
VI.Kesimpulan
Pelajaran yang bisa diambil dari
hadis maudlu` diantaranya adalah :
1.Hadis maudlu`
adalah hadis yang sengaja di buat-buat dan
diciptakan oleh seseorang , kemudiandia mengatasnamakan hadis tersebut
dengan nama Rasulullah SAW.
2.Tanda-tanda
hadis maudlu` dapat diketahui melalui sanad maupun matannya.
3. Motifasi
munculnya hadis maudlu` ada 3 yaitu : pertentangan politik , perbedaan mahzab ,
cinta kebaikan serta bodoh agama.
4. Pendapat ulama tentang kehujjahanhadis
maudlu` itu berbeda-beda.
VII.
Penutup
Demikian telah selesailah
penulisan makalah ini maka penulis harus mengucapkan puji syukur kehadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan taufiq-Nya sehingga penulis dapat
menyesaikan penulisan makalah ini, sesuai dengan kemampuan yang
dikaruniakan-Nya, guna memenuhi tugas Ulumul Hadis dari Bapak Dosen Fakultas
Syariah IAIN Walisongo. Tidak lupa rahmat dan keselamatan semoga tetap atas
junjungan kita seutama-utamanya Rasul yang mulia Nabi Agung Muhammad SAW,
beserta keluarga dan para sahabatnya.
Penulis
menyadari sepenuhnya, bahwa dalam menyusun makalah ini masih banyak kekurangan
dan kesalahan yang jauh dari sempurna, namun penulis mengharapkan semoga
makalah ini berguna dan bermanfaat bagi diri penulis dan pembaca yang budiman,
dan apa yang tercantum dalam makalah ini diterima-Nya sebagai amal sholeh, yang
berfaedah bagi kita semua. Amien ya robbal `alamien.
DAFTAR PUSTAKA
Ichwan , Mohammad Nor , Studi Ilmu Hadis ,
Semarang : Ra SAI L Media Group , 2007
Zuhri Muh , Hadis Nabi Telaah Histori dan Metodelogis , Yogyakarta :
Tiara Wacana Yogya , 2003
Suparta
Munzier , Ilmu Hadis , Jakarta :Raja Grafinda Persada , 2003.
[1]
Mohammad Nor Ichwan,Studi Ilmu Hadis(Semarang:Rasail Media Group,2007).hal.151
[2]Muh.Zuhri,Hadis
Nabi Telaah Historis dan Metodologis,(Yogyakarta:Tiara Wacana
Yogya,2003).hal.74-77
[3]Munzier
Suparta,Ilmu Hadis.(Jakarta:Raja Grafindo Persada,2003).hal.182-184.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar